Don't Show Again Yes, I would!

Harus Tau! 5 Kerugian Menjadi Ghost Writer

Kerugian Menjadi Ghost Writer

Setelah mengetahui beragam keuntungan menjadi ghost writer, mengetahui akan kerugian apa saja jika menjadi ghost writer perlu untuk Anda ketahui. Dengan mengetahui kerugian menjadi ghost writer, tentu akan menjadi bahan pertimbangan bagi Anda.

Ghost writing mungkin terdengar seperti pekerjaan yang mudah dan menguntungkan. Anda hanya perlu menulis sesuai dengan permintaan klien, dan Anda akan dibayar tanpa harus repot-repot mempromosikan atau menjual karya Anda. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada kerugian menjadi ghost writer yang mungkin tidak Anda sadari?

Dalam artikel ini, kami akan membahas 5 kerugian menjadi ghost writer yang harus Anda ketahui. Kami juga akan memberikan beberapa tips untuk mengatasi atau menghindari kerugian tersebut. Simak terus artikel ini sampai habis, ya!

Kerugian Menjadi Ghost Writer

Berikut beberapa kerugian mejadi ghost writer yang harus Anda ketahui:

1. Anda Tidak Mendapatkan Hak Atas Karya Anda

Salah satu kerugian menjadi ghost writer yang paling besar adalah Anda tidak mendapatkan hak atas karya yang Anda buat. Artinya, Anda tidak bisa mengklaim bahwa Anda adalah penulisnya, dan Anda tidak bisa mendapatkan royalti atau keuntungan lainnya dari penjualan atau penggunaan karya tersebut.

Ini bisa menjadi masalah jika karya yang Anda buat ternyata menjadi sangat populer atau sukses. Anda mungkin merasa tidak adil atau iri melihat klien Anda mendapatkan pujian, penghargaan, atau uang dari karya yang sebenarnya Anda tulis. Anda juga tidak bisa menambahkan karya tersebut ke portofolio Anda atau menggunakannya sebagai referensi untuk pekerjaan lain.

Baca Juga  8 Keuntungan Menjadi Ghost Writer yang Jarang Diketahui

Untuk mengatasi kerugian ini, Anda harus memastikan bahwa Anda mendapatkan bayaran yang sesuai dengan kualitas dan jumlah karya yang Anda buat. Anda juga harus menegosiasikan kontrak dengan klien Anda dengan jelas, dan meminta bukti pembayaran atau invoice untuk setiap proyek yang Anda kerjakan. Jika memungkinkan, Anda bisa juga meminta klien Anda untuk memberikan testimoni atau rekomendasi untuk Anda sebagai ghost writer.

2. Anda Tidak Bisa Menunjukkan Gaya Menulis Anda yang Sebenarnya

Kerugian menjadi ghost writer yang kedua adalah Anda tidak bisa menunjukkan gaya menulis Anda yang sebenarnya. Karena Anda menulis untuk orang lain, Anda harus menyesuaikan gaya, nada, dan sudut pandang Anda dengan klien Anda. Anda harus menulis sesuai dengan tujuan, target audiens, dan genre karya yang diinginkan oleh klien Anda.

Ini bisa membuat Anda merasa bosan, terkekang, atau tidak puas dengan karya Anda sendiri. Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak bisa mengekspresikan diri Anda dengan bebas atau menulis apa yang Anda sukai. Anda juga mungkin kehilangan identitas Anda sebagai penulis, dan kesulitan untuk menemukan suara Anda yang unik dan orisinal.

Untuk mengatasi kerugian ini, Anda harus mencari klien yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Anda. Anda juga harus mencari klien yang menghargai pendapat dan saran Anda sebagai ghost writer, dan memberikan Anda ruang untuk berkreasi. Selain itu, Anda harus tetap menulis untuk diri Anda sendiri, baik itu sebagai hobi, terapi, atau untuk mengembangkan keterampilan Anda.

3. Anda Tidak Mendapatkan Feedback atau Kritik yang Membangun

Kerugian menjadi ghost writer yang ketiga adalah Anda tidak mendapatkan feedback atau kritik yang membangun. Karena Anda tidak mendapatkan pengakuan atau kredit atas karya Anda, Anda juga tidak bisa mendapatkan masukan atau tanggapan dari pembaca atau kritikus. Anda hanya bisa mendapatkan feedback dari klien Anda, yang mungkin tidak selalu objektif, jujur, atau berguna.

Baca Juga  3+ Cara Membuat Puisi Kontemporer! Pemula Harus Tau

Ini bisa membuat Anda merasa tidak tahu apakah karya Anda sudah baik atau belum. Anda juga tidak bisa belajar dari kesalahan atau kekurangan Anda, dan meningkatkan kualitas karya Anda. Anda mungkin juga merasa tidak termotivasi atau tidak percaya diri dengan kemampuan Anda sebagai penulis.

Untuk mengatasi kerugian ini, Anda harus mencari sumber feedback atau kritik yang lain, selain dari klien Anda. Anda bisa bergabung dengan komunitas atau forum penulis, dan meminta pendapat atau saran dari sesama penulis. Anda juga bisa meminta teman, keluarga, atau orang yang Anda percayai untuk membaca dan memberikan feedback atas karya Anda.

4. Anda Tidak Bisa Membangun Reputasi atau Brand Anda sebagai Penulis

Kerugian menjadi ghost writer yang keempat adalah Anda tidak bisa membangun reputasi atau brand Anda sebagai penulis. Karena Anda tidak mendapatkan pengakuan atau kredit atas karya Anda, Anda juga tidak bisa membuat nama atau merek Anda sendiri di dunia literasi. Anda tidak bisa membuat pembaca atau klien potensial mengetahui atau mengingat Anda sebagai penulis.

Ini bisa membuat Anda kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau proyek yang lebih baik atau lebih besar. Anda juga tidak bisa menarik perhatian atau kerjasama dari penerbit, media, atau organisasi lain yang berhubungan dengan bidang menulis. Anda mungkin juga merasa tidak dihargai atau tidak diakui sebagai penulis yang profesional atau berbakat.

Untuk mengatasi kerugian ini, Anda harus mulai menulis dengan nama Anda sendiri, setidaknya untuk beberapa proyek atau karya. Anda bisa membuat blog, website, atau media sosial Anda sendiri, dan mempublikasikan karya Anda di sana. Anda juga bisa mengirimkan karya Anda ke majalah, jurnal, atau kontes yang sesuai dengan minat atau spesialisasi Anda.

Baca Juga  Ingin Mengirim Artikel ke Media Online? Ini Jawabannya

5. Anda Tidak Bisa Membangun Hubungan atau Jaringan dengan Pembaca atau Penulis Lain

Kerugian menjadi ghost writer yang kelima adalah Anda tidak bisa membangun hubungan atau jaringan dengan pembaca atau penulis lain. Karena Anda tidak mendapatkan pengakuan atau kredit atas karya Anda, Anda juga tidak bisa berinteraksi atau berkomunikasi dengan pembaca atau penulis lain yang mungkin tertarik atau terinspirasi oleh karya Anda. Anda tidak bisa mendapatkan dukungan, masukan, atau kolaborasi dari mereka.

Ini bisa membuat Anda merasa kesepian, terisolasi, atau terputus dari dunia literasi. Anda juga tidak bisa mendapatkan peluang atau kesempatan yang mungkin muncul dari hubungan atau jaringan yang Anda bangun. Anda mungkin juga kehilangan inspirasi atau motivasi untuk terus menulis.

Untuk mengatasi kerugian ini, Anda harus aktif dan terlibat dalam komunitas atau kegiatan yang berkaitan dengan menulis. Anda bisa menghadiri seminar, workshop, festival, atau acara lain yang diselenggarakan oleh penerbit, media, atau organisasi literasi. Anda juga bisa berpartisipasi dalam diskusi, komentar, atau grup yang ada di blog, website, atau media sosial yang berhubungan dengan menulis.

 

Kesimpulan

Nah, itulah kerugian menjadi ghost writer yang perlu Anda ketahui. Namun, kerugian ini tak akan berlaku bagi Anda yang memang suka dengan menulis. Faktanya, banyak penulis yang memang memilih jalan untuk menjadi ghost writer.

Bagi Anda yang akan mulai menjadi ghost writer, tidak perlu khawatir. Karena di setiap kerugian yang kami sebutkan terdapat cara untuk mengatasinya. Tetap semangat menulis!

Share:

Cah Nganjuk

Seorang putra daerah dari Nganjuk yang suka menulis untuk berbagi pengetahuan. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *